Pulau Bali, adalah salah satu pulau yang terkenal akan kebudayaan, keindahan alam dan pantainya. Selain memiliki keindahan alam yang luar biasa dan disukai oleh banyak wisatawan kelas dunia, Pulau Bali juga memiliki banyak pahlawan nasional dengan jasa yang besar dalam ikut membantu merebut kemerdekaan. JAS MERAH atau jangan sampai melupakan sejarah.
Oleh karena itu, sebaiknya kita mengetahui siapa saja sih pahlawan nasional dari Bali yang berjasa besar tersebut. Berikut ini ulasannya
1. I Gusti Ketut Jelantik
Yang pertama adalah I Gusti Ketut Jelantik, seorang pahlawan yang berasal dari Karangasem. Beliau adalah patih dari kerajaan Buleleng yang ikut berperan dalam perang Jagaraga. Perang ini berlangsung di Bali pada tahun 1849. Penyebab peperangan ini adalah ketika Belanda ingin membatalkan serta menghapuskan hak tawan karang yang ada di Bali. Hak tawan karang sendiri merupakan sebuah perjanjian dimana Raja yang ada di Bali memiliki hal untuk mengambil kapal yang kandas di perairan Bali. Seluruh isinya pun akan menjadi hak milik Raja Bali.
2. Kolonel TNI Anm I gusti Ngurah Rai
Mendengar nama I Gusti Ngurah Rai pasti sudah tak asing lagi untuk Anda, karena nama salah satu pahlawan dari Bali ini digunakan sebagai nama bandara internasional yang ada di Bali. Dalam pertempuran Puputan Margarana, beliau memimpin pasukan yang diberi nama Ciung Wanara. I gusti Ngurah Rai wafat ketika dirinya berusia 29 tahun di Tabanan, Bali. Ketika wafat, dirinya pun diberikan sebuah penghargaan Bintang Mahaputera serta mendapatkan kenaikan pangkat sebagai Brigjen TNI Anumerta.
3. Mr. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung
Pahlawan nasional dari Bali ini lahir di Gianyar tanggal 24 Juli tahun 1921. Beliau sendiri merupakan ahli politik dan juga sejarah. Bahkan, beliau juga menjadi seorang Raja Gianyar untuk menggantikan posisi sang ayah kala itu. Selain beragam jabatan tersebut, beliau juga menjadi Menteri Masalah-Masalah mengenai kemasyarakatan di Kabinet Persatuan Nasional. Pahlawan nasional ini mendapatkan gelar pendidikan Sarjana Strata 1 di Jakarta serta memperoleh gelar doctor di Universitas Utrecht di Belanda. Gelar pendidikan ini diperolehnya dalam bidang Sejarah. Beliau pun pernah mendapatkan sederet jabatan lainnya seperti menjadi Duta Besar RI untuk Belgia sebelum akhirnya wafat di usia 77 tahun.
4. Untung Suropati
Pahlawan Nasional dari Bali selanjutnya adalah Untung Suropati. Beliau sebenarnya adalah seorang rakyat biasa yang lahir di tahun 1660 dan juga menjadi budak VOC pada masa itu. Kemudian, dirinya ditemukan oleh perwira VOC yang bernama Kapten van Beber dimana kemudian dijual kepada Perwira Moor. Nama Untung ternyata disematkan karena perwira selalu mendapatkan keberuntungan jika ada di dekatnya. Saat Untung Suropati muda berusia 20 tahun, dirinya menjalin sebuah hubungan spesial dengan Suzane yang merupakan anak perempuan perwira tersebut. Karena inilah, Untung kemudian dimasukkan ke dalam penjara. Yang menarik adalah dirinya justru mengumpulkan para tahanan dan memimpin mereka untuk kabur. Singkat cerita, Untung Suropati wafat di tahun 1706 ketika dirinya ikut terlibat dalam pertempuran di Benteng Bangli.
5. I Gusti Ngurah Made Agung
Selanjutnya adalah I Gusti Ngurah Made Agung. Beliau lahir di tahun 1876 dan kemudian wafat di tahun 1906. Beliau sendiri bukan orang sembarangan karena menjadi Raja di Puri Agung – Denpasar, Bali. Semangat beliau untuk terus melawan penjajah tanpa mengenal lelah adalah hal yang patut kita kagumi. Beliau sendiri naik tahta di tahun 1902 untuk menjadi Raja ke VII Kerajaan Badung di daerah Denpasar. Yang menarik, I Gusti Ngurah Made Agung ternyata adalah sastrawan dengan karya yang digunakan untuk membangkitkan semangat Rakyat Bali untuk melawan pemerintahan Hindia Belanda pada waktu itu. Bahkan, beliau sendirilah yang turun tangan untuk memimpin perang melawan Belanda di tahun 1906 tepatnya pada tanggal 20 September. Peristiwa ini dikenal dengan nama Puputan Badung. Oleh karena itu, I Gusti Ngurah Made Agung menjadi seorang Pahlawan Nasional dari Bali ke 5 saat ini.
Dengan melihat perjuangan pahlawan nasional dari Bali seperti yang disebutkan diatas, tentunya membuat kita terenyuh. Banyak dari mereka yang harus wafat di usia muda untuk membela tanah kelahirannya. Semoga kita semua bisa memetik pelajaran berharga dari sejarah ini.
Strategi Efektif untuk Meningkatkan Kesadaran Kebersihan di Pondok Pesantren Modern
18 Mei 2024 | 158
Pesantren Modern di Bandung telah menjadi bagian integral dari masyarakat yang kian menyadari pentingnya peningkatan kualitas kebersihan, terutama di lingkungan pendidikan. Kesadaran akan ...
9 Feb 2024 | 378
Masih ingatkah bagaimana Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, telah mempublikasikan analisis terbaru melalui akun media sosial X? Fokus dari telaah ini adalah pada percakapan yang terjadi di ...
Mencegah Penyakit Menular dengan Gaya Hidup Sehat di Boarding School
10 Okt 2024 | 34
Boarding School tingkat SMA, seperti Boarding School Al Masoem di Bandung, merupakan tempat di mana para siswa tinggal dan belajar di lingkungan asrama selama masa sekolah. Kehidupan di ...
Pengaruh ZMOT Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk
25 Jul 2024 | 109
ZMOT (Zero Moment of Truth) merupakan konsep pemasaran yang dikemukakan oleh Google pada tahun 2011. Konsep ini menggambarkan perubahan perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan ...
Hindari 5 Makanan Berikut Jika Tidak Ingin Menampung Lemak Berlebihan
30 Jun 2020 | 973
Lemak berlebihan memang merupakan penghambat jalan menuju penampilan yang ideal. Selain itu, kelebihan lemak juga dapat mengurangi kesehatan seseorang seperti meningkatkan risiko ...
Universitas Swasta di Bandung yang Masih Membuka Pendaftaran
19 Jul 2024 | 115
Mari kita mengulas berbagai universitas swasta di Bandung yang masih membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa. Fokus utama akan diberikan pada Masoem University, salah satu universitas ...