Dosen digital marketing Universitas Ma’soem Dr. Tonton Taufik Rachman menilai Pemilu 2024 kali ini kerap menghadirkan perang di media sosial. Adapun hal ini tentunya tak lepas dari tren masyarakat yang kini lebih suka mendapatkan berita di media sosial dari unggahan netizen.
Di era serba digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi salah satu alat yang paling berpengaruh dalam menyebarkan opini dan mempengaruhi pemilih. Platform seperti YouTube, TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter telah menjadi medan pertempuran yang sengit dalam perang di media sosial, terutama dalam konteks Pemilu 2024.
Dr. Tonton pun membeberkan pengaruh masing-masing platform media sosial terhadap pemilih baru serta dampaknya pada proses politik di Indonesia.
Pengaruh Media Sosial dalam Mempengaruhi Opini Publik
Dr. Tonton menjelaskan Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar bagi platform media sosial. Saat ini, YouTube memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia, sementara TikTok juga mengalami lonjakan popularitas dengan lebih dari 200 juta pengguna.
Di sisi lain, Instagram juga memiliki basis pengguna yang besar dengan lebih dari 85 juta pengguna. Sementara Facebook dan Twitter masing-masing memiliki sekitar 130 juta dan 35 juta pengguna di Indonesia.
“Angka-angka ini menunjukkan betapa besar pengaruh sosial media dalam menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini publik di Indonesia,” ujar Dr. Tonton dalam keterangannya, Senin (15/1/2024).
Pengaruh Opini di Media Sosial Terhadap Pemilih Baru
Perang argumen di media sosial dapat memiliki dampak yang signifikan terutama terhadap pemilih baru. Pengguna media sosial yang terhubung dengan topik politik cenderung terpapar pada berbagai opini dan narasi yang diperkuat melalui konten multimedia.
Dr. Tonton mengungkapkan YouTube dengan konten video panjangnya mampu menjadi wadah bagi para pembuat konten untuk menyebarkan pandangan politik mereka. TikTok, dengan format video pendeknya, menjadi wadah yang cepat dalam menyebarkan opini politik bersifat viral. Instagram, Facebook, dan Twitter juga turut memainkan peran penting dalam menyebarkan pesan politik baik melalui foto, status, maupun tautan berita.
“Pemilih baru, terutama generasi milenial dan Z, cenderung lebih terbuka terhadap informasi yang mereka terima dari sosial media. Mereka mungkin belum memiliki loyalitas politik yang kuat dan lebih mudah terpengaruh oleh konten-konten yang mereka konsumsi di media sosial. Oleh karena itu, pengaruh sosial media terhadap pemilih baru menjadi sangat signifikan dalam proses politik, terutama dalam Pemilu 2024,” ungkapnya.
Terkait perang di media sosial, Dr. Tonton menjelaskan penting bagi masyarakat untuk menyadari besarnya pengaruh media sosial terhadap pemilih baru di Indonesia. Pasalnya, platform digital, seperti YouTube, TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter berperan sangat signifikan dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi perilaku pemilih.
Menurutnya, Pemilu 2024 akan menjadi ajang di mana peran media sosial dalam proses politik semakin terlihat. Oleh sebab itu, para pelaku politik, khususnya calon-calon pemilu, perlu memahami pentingnya strategi kampanye di media sosial guna meraih dukungan dari pemilih baru.
Dr. Tonton pun menegaskan perang di media sosial bukan hanya sekedar ajang pertarungan narasi dan opini politik, tetapi juga menjadi medan untuk mendapatkan dukungan dari pemilih baru yang semakin terhubung dengan dunia digital.
Seiring berkembangnya teknologi dan digitalisasi, media sosial telah menjadi kekuatan yang tak terelakkan dalam politik modern. Bahkan, pengaruh media sosial terhadap pemilih baru akan terus berkembang pesat di masa yang akan datang.
“Peran dan pengaruh sosial media bagi pemilih baru di Indonesia mencerminkan betapa pentingnya strategi kampanye digital dalam konteks politik modern, khususnya menjelang Pemilu 2024. Para pelaku politik dan partai politik perlu memahami perang di sosial media sebagai medan untuk meraih dukungan dari pemilih baru yang semakin terhubung dengan dunia digital,” pungkasnya.
(Content Promotion/Dr. Tonton)
(Visited 6 times, 1 visits today)
Rahasia Sukses Lulus Cumlaude di Kelas Karyawan Bandung
4 Jul 2024 | 153
Kelas karyawan semakin diminati oleh banyak kalangan karena memberikan kesempatan bagi mereka yang bekerja untuk tetap dapat menyelesaikan pendidikan formal. Meskipun demikian, menjadi ...
Program Studi Bisnis Digital: Mengatasi Tantangan dan Meraih Peluang di Era Digital
15 Jan 2024 | 353
Di tengah revolusi digital yang sedang berlangsung, perusahaan di seluruh dunia dihadapkan pada tantangan dan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Era digital membawa perubahan ...
18 Nov 2021 | 945
Wanita selalu menarik untuk diperbincangkan keunikannya. Dan wanitapun berharap bisa mengeksplorasi segala kelebihannya melalui perkembangan informasi melalui media. Hal ini membuat banyak ...
Rintangan Psikologis dalam Wirausaha Mahasiswa dan Cara Mengatasinya
7 Sep 2023 | 486
Wirausaha adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan, terutama bagi mahasiswa yang baru memasuki dunia bisnis. Selain hambatan eksternal seperti pendanaan dan persaingan, rintangan ...
Paslon Arfi Rafnialdi-Yena Ma’soem Optimis Dapat Dukungan Warga Bandung dalam Pilwalkot 2024
18 Sep 2024 | 68
Pasangan calon (paslon) Arfi Rafnialdi dan Yena Iskandar Ma’soem menyatakan optimisme mereka dalam mendapatkan dukungan dari warga Bandung pada Pemilihan Walikota (Pilwalkot) tahun ...
Membanggakan! Ekstrakurikuler Olahraga SMP Islam Al Masoem Cetak Atlet Berbakat
19 Jun 2024 | 187
SMP Islam Al Masoem di Bandung telah terbukti menjadi tempat yang menghasilkan atlet berbakat melalui program ekstrakurikuler olahraganya. Prestasi yang telah diraih oleh para siswa-siswi ...